Selasa, 25 Februari 2014

Orang Yang Di Bukakan Kunci Hatinya

Orang Yang Di Bukakan Kunci Hatinya

ﺇﺫﺍ ﺃﺭﺍﺩ ﺍﷲ ﺑﻌﺑﺪﻩ ﺨﻳﺭﺍ٬ ﻓﺘﺢ ﻟﻪ ﻗﻓﻞ ﻗﻟﺑﻪ٬ ﻭﺠﻌﻞ ﻓﻳﻪ ﺍﻟﻴﻗﻴﻦ ﻭﺍﻟﺼﺪﻖ٬ ﻭﺟﻌﻝ ﻗﻟﺑﻪ ﻭﺍﻋﻴﺎ ﻠﻤﺎ ﺴﻠﻚ ﻓﻳﻪ٬ ﻭﺟﻌﻞ ﻗﻟﺑﻪ ﺴﻠﻴﻤﺎ٬ ﻮﻠﺴﺎﻨﻪ ﺻﺎﺪﻗﺎ٬ ﻭﺨﻟﻴﻗﺘﻪ ﻤﺴﺘﻗﻳﻣﺔ٬ ﻭﺠﻌﻞ ﺃﺫﻨﻪ ﺴﻤﻳﻌﺔ٬ ﻭﻋﻴﻧﻪ ﺑﺻﻳﺭﺓ۰
﴿ﺭﻮﺍﻩﺍﻠﺸﻴﺦﻋﻦﺃﺑﻰﺬﺭ﴾

Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi Hamba-Nya, maka Dia membukakan baginya kunci hatinya, dan Dia menjadikan di dalamnya keyakinan dan kejujuran. Dia menjadikan kalbunya selalu menyadari apa  yang ia tempuh, dan Dia menjadikan kalbunya selamat, lisannya jujur, akhlaqnya lurus, dan Dia menjadikan telinganya berpenderangan tajam, dan matanya berpenglihatan tajam.

(Riwayat asy-syaikh melalui abu Dzar r.a.)
Penjelasan:

Sahabat pembaca, hadits ini mempunyai makna yang berkaitan dengan hadits sebelumnya yang menyatakan bahwa apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, Dia membuatnya memahami agama, berzuhud terhadap duniawi, dan Dia memperlihatkan kepadanya aib-aib dirinya. Dalam hadits ini di nyatakan bahwa bilamana Allah menghendaki kebaikan bagi hambaNya, niscaya Dia membukakan kunci hatinya, hingga yang bersangkutan dapat memahami agama dengan pengertian yang mendalam. Setelah itu di dalam kalbunya akan tertanam keyakinan yang mantap dan kepercayaan yang teguh sehingga ia dapat mengetahui bahwa hidupnya di dunia hanyalah sementara dan rumah di dunia ini tiada lain lain merupakan rumah cobaan, sedangkan kehidupan yang abadi adalah di akhirat. Oleh sebab itu, maka ia lebih memilih perkara ukhrawi dari pada perkara duniawi.

Kemudian Allah menjadikannya selalu menyadari terhadap apa yang ia tempuh sehingga selalu menyadari kesalahan dan kekeliruan yang di lakukannya, lalu segera di perbaikinya. 
Bilamana sudah sampai kepada tingkatan ini, maka hatinya menjadi selamat (bersih) dan tidak di keruhi oleh noda-noda dosa, lisannya jujur, akhkaqnya lurus, telinganya mau mendengar petunjuk dan hidayah; dan pandangannya matanya tajam terhadap hal-hal yang mengandung manfaat di dunia dan di akhirat, lalu ia segera mengerjakan, serta tajam terhadap hal-hal yang mengandung madharat (bahaya) di dunia dan akhirat, lalu ia segera meninggalkannya atau menjauhinya.

Hatinya faham, pendengarannya sentitif, hatinya sentitif ketika melihat sesuatu itu hatinya mempertimbangkan, “(sesuatu) ini di perintah, apa di larang? Ini membuat kesenangan di dunia, sengsara di akhirat, apa membuat sengsara di dunia, senang di akhirat? Atau membuat senang dua-duanya (dunia & akhirat) ? Atau bahkan menyengsarakan dua-duanya (dunia & akhirat) ?”

Hatinya maupun penglihatannya itu cepat faham melihat hal-hal tersebut. Misalnya, ada orang punya banyak harta… “wah, hidupnya mewah menyenangkan –bahagia-, ah tapi kalau tidak shalat ya sayang …” hatinya segera melihat seperti itu. “Kalau dia tidak taat kepada Allah, tidak takut … wah itu kan sebentar saja ia rasakan di dunia, setelah itu di akhirat dia tidak lagi merasakan kebahagiaan itu”. Nah seperti itu para sahabat pembaca.

Sehingga, kalau hamba itu memang hamba yang baik, maka di kehendaki baik pula oleh Allah menjadi hamba yang baik. Hatinya di Jadikan terbuka lunak untuk melakukan hal-hal yang baik. Hatinya di masuki rasa yakin dan jujur seperti petunjuk Rasulullah Saw. tadi. Mudah-mudahan kita di pilih oleh Allah, termasuk orang-orang yang di bukakan hatinya oleh Allah, Aamiin. Sehingga segera membersihkan jika ada noda, segera meningkatkan ibadahnya, jika dia merasa ibadahnya sudah mulai berkurang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar