Jumat, 15 Agustus 2014

Keutamaan Bersiwak dan Berbuat Baik Secara Sembunyi

Keutamaan Bersiwak dan Berbuat Baik Secara Sembunyi

Rasulullah Saw bersabda:

ﺭﻜﻌﺘﺎﻦ ﺑﺴﻮﺍﻙ ﺃﻔﺿﻞ ﻤﻥ ﺴﺑﻌﻴﻥ ﺭﻜﻌﺔ ﺑﻐﻴﺭ ﺴﻭﺍﻚ ﻭ ﺩﻋﻭﺓ ﻓﻰ ﺍﻟﺴﺭ ﺃﻔﻀﻞ ﻤﻥ ﺴﺑﻌﻴﻦ ﺪﻋﻭﺓ ﻔﻰ ﺍﻠﻌﻼﻧﻴﺔ ﻭ ﺼﺪﻘﺔ ﻓﻰ ﺍﻟﺴﺭ ﺃﻔﻀﻞ ﻤﻥ ﺴﺑﻌﻴﻦ ﺼﺪﻘﺔ ﻔﻰ ﺍﻠﻌﻼﻧﻴﺔ.
﴿ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻥ ﺍﻟﻧﺟﺎﺭ ﻋﻥ ﺃﺑﻰ ﻫﺭﻴﺮﺓ﴾

Dua rakaat dengan bersiwak lebih utama daripada tujuhpuluh rakaat tanpa bersiwak; doa secara sembunyi-sembunyi lebih utama daripada tujuhpuluh kali doa terang-terangan; dan sedekah secara sembunyi-sembunyi lebih utama daripada tujuhpuluh kali sedekah secara terang-terangan.

Riwayat Ibnun-Najar melalui Abu Hurairah r.a.

Penjelasan:

Siwak terbuat dari kayu pohon yang dikenal dengan nama pohon Araak, kegunaannya untuk membersihkan gigi dari kotoran yang menempel padanya. Menurut suatu pendapat, dikatakan dengan banyak bersiwak, maka gigi akan menjadi kuat serta bebas dari penyakit. 

Menggunakan siwak sebelum mengerjakan shalat pahalanya jauh lebih besar daripada shalat tanpa siwak. Hal ini tiada lain karena dengan bersiwak orang yang bersangkutan bertambah bersih. Bahkan dalam hadits lain telah di sebutkan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda: “Seandainya aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali akan mengerjakan shalat.” Nabi Saw. mengatakan demikian tiada lain karena kuatnya sunnah bersiwak.

Pada hadits terdahulu telah disebutkan bahwa doa seseorang buat saudaranya tanpa sepengetahuan orangnya, lebih dekat untuk dikabulkan. dikatakan demikian karena doanya itu jauh dari riya’ (pamer) serta lebih kuat ikhlasnya, maka ia lebih dekat untuk diperkenankan oleh Allah Swt. hal yang sama dikatakan pula terhadap apa yang di kandung dalam hadits ini, yaitu doa secara sembunyi-sembunyi lebih baik dari pada doa secara terang-terangan. Maksudnya lebih dekat untuk diperkenankan karena jauh dari perasaan riya’ dan keikhlasan pelakunya lebih kuat.


Bersedekah secara sembunyi-sembunyi jauh lebih utama daripada bersedekah secara terang-terangan. Dikatakan demikian karena sedekah secara sembunyi-sembunyi jauh dari rasa riya’ dan pamer, maka pahalanya jauh lebih besar daripada yang terang-terangan. Kesimpulannya ialah bahwa pahala beribadah itu bergantung pada keikhlasan pelakunya; semakin kuat keihklasan pelakunya, maka semakin besar pula pahalanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar